Senin, 15 September 2008

Selimut tipis

Hujan turun dengan marahnya
Suasana mencekam dengan amukan gemuruh
Guntur yang memecah keheningan.

Aku terbaring di Tilam,
Dingin dan Takut melanda.

Hanya selimut tipis yang menjadi
Penghangat tubuh dan penenang jiwa

Rangkai

Kebisuan menyulam ketiadaan.
Kehampaan menyulam kebekuan.

Harap rangkai mimpi semu.
Angan rangkai ketidakpastian.

Kasih hadir menyulam kebahagiaan,
Kasih hilang terangkai penderitaan.

Apakah Mungkin

Mata ku tak jua bisa terpejam,
Karena Otakku terus saja memikirkan diri mu.

Ingin aku berlari menghampiri dan memelukmu erat
Agar rindu ini terobati...

Tapi apakah mungkin???
Jika kau selalu saja lari dan menghindari ku
sehingga membuat aku lelah dengan asa yang ku pendam ini